Kegiatan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Tngkat Nasional yang ke XXII tanggal 17 – 24 Juni 2008 telah selesai diselenggarakan di Kota Serang Provinsi Banten. Penyelenggaraan MTQ ini tentunya bagi kita Umat Islam, diharapkan mampu memberikan secercah harapan bagi penanaman kembali nilai-nilai Qur’an di lapisan masyarakat.
Kegiatan ini sangat diharapkan bukan hanya sekedar seremonial saja. MTQ adalah momentum yang tepat untuk menumbuhkan kembali semangat keislaman dan semanagat Persatuan Umat Islam yang saat ini sedang mengalami masa krisis, di mana Al-Qur’an hanya sebatas di tenggorokan, belum menyentuh qalbu. Semangat baru inilah yang akan menanamkan kembali nilai-nilai Islam di kalangan umat Islam.
Saya, Hamdhani, S.IP (Anggota DPD RI Utusan Kalimantan Tengah) mengingatkan hakikat pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) adalah bagaimana Umat Islam berupaya mengaplikasikan ajaran yang dikandung kitab suci itu dalam kehidupan sehari-hari.
Ajaran Al-Qur’an mencakup seluruh aspek kehidupan. Mulai dari tata cara beribadah, bernegara, berbangsa dan bermasyarakat hingga aspek penegakan hukum, akhlak dan moral, urusan perdagangan, politik, pendidikan, pergaulan dan sebagainya. Kita selamat dunia-akhirat kalau menggunakan pedoman Al-Qur’an dan Al-Hadits.
Menurut saya, MTQ memang mempertemukan para peserta untuk saling berkompetisi meraih hasil terbaik, namun makna MTQ bukan soal kalah-menang. MTQ juga dapat dimaknai sebagai ajang mempererat Ukhuwah Islamiyah. Saling kenal dan mempelajari kelebihan masing-masing cukup penting dilakukan demi membangun kebersamaan sebagai salah satu modal pembangunan.
MTQ Tingkat Nasional yang mempertemukan kafilah dari seluruh Indonesia tentu saja akan diwarnai persaingan menjadi yang terbaik, tidak hanya hal tersebut, tetapi yang lebih penting dan perlu disadari bersama bahwa MTQ Tingkat Nasional yang telah diselenggarakan di Banten ini memiliki arti yang lebih penting, yaitu melalui ajang ini dapat dijadikan sarana untuk mempersatukan Umat Islam di seluruh Indonesia.
Pada acara penutupan yang digelar secara meriah dan penuh dengan rasa persatuan itu, ada dua catatan penting. Pertama, umat Islam diajak senantiasa mempedomani ajaran Al Qur’an karena hanya dengan cara itulah akan terbentuk manusia beriman dan bertaqwa, taat kepada pencipta, dan menjunjung tinggi supremasi hukum.
Kedua, memelihara silaturrahim, persatuan dan persaudaraan serta mengedepankan kerukunan antarsesama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar