SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA

Selamat datang di blog saya. Blog ini saya buat sebagai sarana bagi konstituen untuk mengupdate kegiatan saya. Juga sebgai saran bagi kita untuk bertukar pikiran. Saya sangat mengharapkan komentar, saran juga tulisan dari anda semua, dimana pesan dapat diposting langsung di Web Message atau anda dapat meng-klik kata Comments yang tertera di bagian bawah kanan setiap artikel.

Saya mengharapkan adanya saran yang membangun khususnya mengenai daerah Kalimantan Tengah yang harus kita perjuangkan bersama kemajuannya. Terima kasih.


Hamdhani

Seminar "Accountability and Parliamentary Oversight" - Helsinki, Finland, 10 - 13 Nopember 2008

My Amazon Favorites

Presentasi FUNGSI DPD-RI dan AKUNTABILITAS PEMERINTAH DALAM MASYARAKAT

Kunjungan Kerja Senator Hamdhani ke Daerah tahun 2008

Sabtu, 25 Oktober 2008

Kunjungan Kerja Pada Masa Reses ke Kalimantan Tengah 3 Juli - 13 Agustus 2008

Kunjungan kerja pada masa reses oleh Anggota DPD RI Utusan Daerah Kalimantan Tengah Hamdhani, S.IP. pada hari pertama di Kabupaten Kotawaringin Barat (16/07/2008). Pada acara kunjungan kerja Pertama di tempat Pak Harisan yang di hadiri oleh Tokoh Masyarakat dan masyarakat ada beberapa masalah permintaan masyarakat tentang pasokan listrik yang masih terbatas, sehingga sering terjadi pemadaman, hal ini sangat berpengaruh bagi usaha masyarakat, karena kebutuhan listrik merupakan faktor pendukung untuk usaha masyrakat.

Bersama dengan pimpinan BRI cabang Pangkalan Bun dalam rangka Sosialisasi Program Revitalisasi Perkebunan dan Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Balai Desa Amin Jaya Kecamatan Pangkalan Banteng Kabupaten Kotawaringin Barat sesuai Inpres No. 6/2007 tentang Kebijakan Percepatan Pengembangan Sector Riil dan pemberdayaan Usaha Micro, Kecil, dan Menengah. Banyak masyarakat yang belum begitu paham tentang Kredit Usaha Rakyat (KUR). Pada acara yang dihadiri oleh Camat Pangkalan Banteng, dan Kades Amin Jaya. Sutarno (Asisten Manajer Bisnis Mikro Bank BRI pangkalan Bun) mengatakan BRI Cabang Pangkalan Bun telah menyalurkan kredit mikro RP. 235 milyar yang sudah berjalan empat tahun. Untuk BRI Karang Mulya cost outstanding nya Rp. 8,241 milyar dan tingkat NPLnya (kredit bermasalah) nol persen. Sedangkan menurut data laporan KUR-KUPEDES per 30 Juni 2008 dari Kanca BRI Pangkalan Bun menunjukkan realisasi kumulatifnya mencapai 2.137 orang dengan jumlah kredit yang disalurkan sebanyak Rp. 9,271 milyar.Dan berdasarkan data dari BRI pusat sebanyak 80 % kredit di arahkan untuk UMKM sedangkan sisanya sebesar 20 % diberikan untuk pangsa korporat (pengusaha besar). Sedangkan untuk penyaluran kredit revitalisasi perkebunan masih menjadi persoalan dan untuk sementara berjalan dengan kemitraan melalui perusahaan yang mengelolanya, karena masyarakat petani pada umumnya banyak yang tidak memiliki anggunan dan juga ketentuan pokok dari perbankan belum bisa dipenuhi sesuai dengan program revitalisasi perkebunan.

Selain Program KUR dan mekanisme untuk mendapatkannya yang masih banyak belum diketahui oleh pengusaha kecil, ada permaslahan lain yang timbul yaitu kelangkaan pupuk bersubsidi dari pemerintah, menurut masyarakat Desa Amin Jaya yang mayoritas bergerak di bidang pertanian kelangkaan pupuk sangat berpengaruh dengan pengembangan usaha mereka karena menyebabkan tingginya biaya operasional. Pasokan listrik yang terbatas juga merupakan permasalahan yang masih menjadi kendala bagi jalannya usaha terutama bagi pengusaha kecil atau menengah yang menggunakan alat elektronik sebagai penunjang usaha mereka.Kurangnya pasokan listrik memang dirasakan oleh masyarakat Kabupaten Kotawaringin Barat.

Pada acara Sosialisasi KUR yang kedua bersama BRI cabang Pangkalan Bun di Balai Desa Bumi Harjo, yang dihadiri oleh Kepala Dinas UMKM dan Pasar Kabupaten Kotawaringin Barat Ir. Ida Pandanangi, dan Lurah Bumi Harjo, pada acara sosialisasi KUR kedua di Kabupaten Kotawingin Barat ini, permasalahan yang timbul sama yaitu banyak pengusaha mikro dan kecil yang tidak mengetahui program KUR dan mekanisme untuk mendapatkannya, juga permasalahan kelangkaan pupuk bersubsidi dari pemerintah dan seringnya terjadinya pemadaman listrik. Hal ini diutarakan masyarakat Desa Bumi Harjo ketika acara sosialisasi KUR.

Pada kunjungan kerja (05/08/2008) rapat dengan KORINDO GROUP dan Lurah Mendawai, Lurah Raja, Lurah Raja Seberang serta Lurah Sidorejo di rumah makan Meranti, Pangkalan Bun. Pada rapat kali ini yang dibahas mengenai program CSR (Community Social Responsibility) sebagaimana program ini juga telah disampaikan kepada perusahaan-perusahaan lain yang ada di Kalimantan Tengah dan perusahaan KORINDO GROUP salah satunya. Pada rapat ini dari pihak Lurah meminta kepada KORINDO GROUP yang berada di wiliyahanya untuk memperhatikan masyarakat disekitarnya dengan adanya bantuan bentuk sosial dan bentuk pemberdayaan masyarakat untuk mandiri, hal ini sesuai dengan program CSR (Community Social Responsibility) atau kepedulian sosial terhadap masyarakat disekitar perusahaan. Beberapa permintaan masyarakat yang diwakili oleh Lurahnya meminta kepada KORINDO GROUP dalam program CSR berupa bantuan modal untuk membuka usaha bagi mereka yang telah mendapat pendidikan dari balai pelatihan dan juga bentuk pinjaman lunak tanpa bunga. Lurah Sidorejo juga meminta untuk pemberdayan dan perhatian kepada masyarakat penyandang cacat.

PT KORINDO GROUP yang diwakili oleh M. Reza, mengenai program CSR ini, pihak perusahaan menyatakan bahwa KORINDO GROUP telah melakukan program CSR untuk membantu masyarakat dengan memberi air bersih bagi masyarakat, peralatan untuk pemadam kebakaran (KORINDO GROUP sudah memiliki mobil pemadam) dan telah merealisasikan bantuan Jaring Apung bagi masyarakat nelayan di Kelurahan Mendawai. Sedangkan untuk alat Press Batako masih belum direalisaikan, bantuan alat ini diberikan agar masyarakat bisa mandiri dan tidak tergantung dengan bantuan dari perusahaan semata. M. Reza sebagai wakil dari KORINDO GROUP akan menyampaikan masukan dari beberapa lurah ini untuk menjadi bahan masukan untuk pembuatan program CSR perusahaan kedepannya.

Tidak ada komentar: